fine, sebelum saya menulis lebih banyak tentang isi postingan ini, saya mau komentari judul diatas dengan tanda seru berderet tiga. You know guys? Itu adlah sebuah penegasan kalau saya benar – benar sedang, ingin, dan selalu belajar bahasa inggris. But until now i can’t 😦 . tapi until the end oftime saya akan terus dan selalu belajar.

Guys, saya termasuk orang yang susah sekali mempelajari bahasa asing. Sejak SD – SMA , tidak sedikit waktu yang saya habiskan untuk mempelajari bahasa yang entah di bilang sulit atau mudah ini. Dikatakan Sulit bagi saya karena sampai saat ini saya masih menjadi penutur passive. Disatu sisi saya mengatakan mudah karena sampai detik ini juga, saya masih sangat menyukai belajar bahasa inggris. Dan jika di hitung skema perkembangan saya sampai saat ini, alhamdulillah sudah terbilang ada kemajuan di bandingkan dengan yang saya dulu. Kabar baiknya,Prestasi terbaik saya saat ini adalah, saya sudah dan pernah melakukan percakapan langsung dengan bule. saya sudah bisa memahami jika ada orang yang berbicara bahasa inggris,meski tidak sepenuhnya. Alhamdulillaaah.. dan kabar buruknya, si bule kagak ngerti apa yang gue omongin :p

nah, berdasarkan pengalaman yang sudah saya lewati selama ini. Ada beberapa kesimpulan yang bisa saya ulas tentang kenapa susah sekali memahami bahasa inggris,

Menurut pengalaman saya, penyebab utama kenapa kemampuan berbahasa Inggris kita sulit meningkat hanya ada 4.

1. Kebiasaan berbahasa Indonesia yang tidak sesuai EYD

Kalau kita ngomong atau nulis, pada umumnya kita suka muter-muter (not to the point) dan tidak terstruktur, sehingga sering kita tidak tahu mana main subject, main verb, dan seterusnya. Lho, apa hubungannya dengan bahasa Inggris? Jawabannya ada di poin berikut!

2. Karena kita menggunakan lebih dari satu partisi.

Ketika berbahasa Inggris, baik via speaking maupun writing, kita umumnya mempartisi otak kita menjadi 2, yaitu partisi A untuk bahasa Indonesia dan partisi B untuk bahasa Inggris. Pertama-tama kalimat dibuat dulu di partisi A, baru kemudian diekspor dan ditranslate di partisi B sebelum akhirnya diekspresikan lewat speaking or writing. Efeknya adalah pola atau grammar yang sudah susah-payah dipelajari sejak SMP menjadi terlupakan karena partisi B terlalu sibuk mentraslate kata demi kata yang dibuat di partisi A. Dan, karena kalimat bahasa Indonesianya muter-muter dan tidak terstruktur, partisi B menjadi tambah pusing dalam melakukan translasi. Akibatnya, partisi B sering hang (macet) dan no output yang dihasilkan. Kalau pun partisi B menghasilkan output, output tersebut umumnya masih jauh di bawah standar, alias bahasa Inggris yang jelek. Selain itu, lawan bicara biasanya sudah tertidur dimakan nyamuk karena kelamaan nunggu.

3. Motivasi yang tidak konsisten. Bagi saya, motivasi untuk belajar bahasa Inggris pada umumnya hanya karena ingin mendapat nilai bagus (dulu). Artinya, bahasa Inggris hanya dipelajari waktu mau ujian, dan setelah ujian selesai bukunya sudah mengendap entah dimana. Bahkan , sekarang motivasi belajar bahasa inggris muncul Mood-mood’an. Ketika liat orang lain cakap english, timbul pengen cepet bisa. Dan sesudahnya, lupaaa..

4. Metode belajar bahasa Inggris yang kurang tepat. Jika hanya mengandalkan daya hafal, your English will not get better guys,

persis seperti yang saya jalani selama ini. Saya selalu menghafal setiap kalimat / kata. Dan endingnya. Bingung!

So?
para pembaca, tolong dong carikan solusi masalah saya ini. Cara yang paling jitu, yang paling ampuh. Yang paling ekstreem juga sya terima. Yang penting GOAL. Anggap saja ini adalah keluhan saya yang sangat darurat. 😦