Mendiamkan diri dalam ruang tiga kali tiga. coba membayang setiap tragedi hari ini, 11 bulan 11 tahun 2022, mulai dari ketir sampai pada rasa yang tetap harus bahagia. tulisan ini adalah sebuah rangkuman tindakan dan temuan yang saya alami hari ini, tertuang dalam sebuah paragraf kausal :
“jangan pernah menjadikan kesusahan dan kesedihan sebagai tema pembicaraan, karena dengan demikian engkau akan menjadikannya sebagai penghalang antara dirimu dan kebahagiaan”. kata-kata itu tercipta karena hari ini sudah terlalu banyak mendengar orang mengeluh. bukan berarti saya tidak menyukai siapapun yang mengeluh, karena setiap manusia punya cara tersendiri dalam meringankan bebannya, saya juga begitu sama. toh, saya juga sebagai orang yang sangat senang mendengar, antusias berlipat jika mendapati rekan yang ingin berkeluh kesah. tapi keadaan hati akan berbeda ketika kita sendiri mencoaba untuk mengeluhkannya kepada rekan atau sahabat, entah kenapa tidak ada kepuasan yang di dapat (hari ini), bukan itu masalahnya, apa yang di keluhkan justru menjadi bahan obrolan orang-orang yang pada akhirnya menyakitkan, sedih. pada situasi ini, kesedihan akan berganda, ya sedih karena memang sedang bersedih dengan segala masalah dan beban yang sedang menempa, ditambah sedih apa yang kita sedihi menjadi bahan gunjingan orang lain. jadi, kejadian ini terangkum dalam sebuah kalimat simpulan “sudahlah, apa yang terjadi di siang hari, biarlah hilang bersama sang mentari. ketika malam tiba. Jangan lagi menunggu pagi. Teruslah bahagia. Teruslah. Bertahan bahagia di dalam kesedihan,adalah pertarungan yang berat, namun itulah ternyata indahnya. ikhlaskan..” tapi bukan berarti kalimat simpulan ini menutup rasa empati kita pada sesama, tetaplah Hari berikutnya dan seterusnya : hanya ingin menyelamatkan kesepian banyak orang , menggembirakan banyak orang, mentenagai banyak orang.
“Kau dan mungkin aku akan sama-sama dipahamkan, Manusia adalah insan pembelajar. termasuk kesedihan adalah materi pelajaran paling berharga, (Kelak) kita akan mulai menghitung jumlah kesedihan dan air mata yang lupa atau bahkan sengaja tidak diseka dan dikeringkan hari ini. intinya pembuktian dengan bentuk yang elegan dan tidak menjatuhkan. biarlah orang-orang akan memandang bagaimana dan entah. teruslah berjalan dan fokus pada yang mencintai dan mengenalmu” kata istri sebagai penyelamat batin ketika perasaan sedang padam dan menyala nyala. mungkin inilah fungsi adanya istri, salah satunya adalah sebagai penenang dan penyemangat. benar, Sesungguhnya lelah, sumpah. Sakit. Tapi saya punya mimpi yang super keren sekali kedepan. sayang sekali kalau harus tertunda beberapa hari hanya untuk memikirkan hal hal yang tidak penting dan merusak mental. lanjut istri menentramkan dengan kalimat saktinya : “Saat menangis karena terlalu sakit atau terjatuh, ingatlah ada yang akan lebih menangisi tangisanmu, siapa? ya.. orang orang yang mencintaimu. begitu juga, jika kau merasa pada titik kebahagian,Tentang bahagiamu , entah air mata kesedihan & doa siapa yang Allah kabulkan dalam do’anya. anggap saja yang tak menghargaimu hari ini, karena mereka belum tau rasanya di cintai dan di kasihi olehmu. ” baik. cukup. terima kasih.
Akhir paragraf : dalam kaidah filosofis budaya, segala tindakan yang dirasa benar, belum tentu orang lain memandang kebanaran, karena semua memiliki perspektifnya sendiri dengan latar motif yang berbeda- beda. tulisan ini tinggallah sebuah tulisan kausalitas yang terjadi karena ada sebab dan akibat tapi tetap berakhir pada pemakluman bahwa manusia adalah tempatnya salah. Sangat mengerikan memang jika kebenarannya ialah salah pembenaran hingga aku merasa kesalahanku ini benar, maka (sekali lagi) semua kembali pada otoritas dan prinsip masing-masing. yang jelas, sementara ini kesanggupanku hanya sebatas menjauhkan air dari mata. Mengawasi jarak dari keduanya. sampai sini dulu catatan yang tak jelas ini, bagi siapapun yang membaca dan peduli, jangan khawatir. Saya sedang tidak baik baik saja. Saya sedang tidak banyak pikiran. Saya hanya sedang memikirkan bagaimana caranya untuk tidak memikirkan. selamat malam…..