Sajak Kelam
22 Kamis Sep 2016
Posted inspiratif, my journey, Sajak dan Puisi, Seni dan sastra
in22 Kamis Sep 2016
Posted inspiratif, my journey, Sajak dan Puisi, Seni dan sastra
in21 Rabu Sep 2016
Posted inspiratif, Sajak dan Puisi, seni, Seni dan sastra
inTag
lek. apakabarmu disana sahabat ? aku disni baik baik saja. ku harap kau juga baik-baik saja. bagaimana perawakanmu sekarang? wah. pasti sudah makin riang. terakhir melihatmu, kau masih sembab gambaran kesedihan dan seperti ketakutan akan kesepian.
sahabat, ini surat untukmu yang kesekian. dan untuk yang kesekian kalinya juga ada banyak hal yang ingin kukatakan. Hal yang sebetulnya sama sekali tidak ingin kukatakan, khawatir akan membuatmu sedih dan kepikiran .jujur Aku masih bimbang, ingin ku katakan atau tidak. Dan akhirnya kumemilih untuk tidak mengatakannya, tetapi menuliskannya. dalam surat-dalam sajak.
lek, kau jauh. jauh sekali. Meskipun tinggal sebuah lintas di bilik tirai imaji dan jarak.bagiku Kau masih dsini. semuanya. kenanganmu. jejak mu. meski sekarang hanya ingatan yang melemahkan ketika rindu berbondong-bondong mendobrak labuan. sebongkah rindu masa lalu selalu hadir dipelupuk tatap. Memaksaku mengolah otak untuk kembali memikirkan kebiasaan-kebiasan yang pernah dilakukan,yang sekarang hanya sebagai bingkai dari kenangan yang mulai lapuk. dan entah akan terulang kembali atau tidak. meski kau nanti akan kembali. aku masih khawatir, apakah kita bisa mengukir masa lalu yang sedemikian rumit,pelik dan indahnya. Kini hanya menjadi senyawa dari berai kejernihan air mata.
ditulisan ini, ku sengaja mengulas kenangan. mencoba menghadirkan secara nyata di hadapan. krna itu bisa membuatku bertahan dalam menjadikanmu sebagai sahabat yang tak tergantikan.
melalui ingatan, ku pandangi galeri beberapa tahun yang lalu. Saat pertama kali kita bersahabat. seperti hal yang tak mungkin,kan?. dua manusia ,dua mahasiswa, berbeda pegangan ideologi dan pandangan. aku lelaki yang memegang prinsip realistis, stylish dan modernis. engkau? untuk masalah ini cukup kau sendiri yang menjawabnya. setuju? haha. baiklah, ku bantu menjawab. kau berusaha menjadi sosok yang ingin terlihat agamis, humanis, dan apa adanya. dan memang itulah dirimu.
bukan karena saling menghargai perbedaan yang membuat kita bersahabat. hanya ada dua, pertama – karena kebersamaan. kedua, mungkin krna dirimu terpaksa.
banyak sekali pengungkapan yang tak sempat tersampaikan sebelum engkau pergi jauh. pergi meraih cita-citamu. kepergian yang akan mengawali banyak perubahan. perubahan yang entah untuk siapa dan apa. untuk perjuanganmu, satu kalimat yang ingin ku berikan, perjalananmu yang ikhlas akan menjadikan Pesahabatan kita melipat ganda kebaikan banyak orang, aku tak ingin kalah darimu!!.
dulu, kita selalu ingin pergi kemana pun bersama . Kita melangkah beriringan, menebar gelak tawa, bergandeng hingga membuat orang lain iri akan persahabatan kita. Jujur, aku bahagia dan bangga denganmu yang menganggap bahwa diriku adalah sahabat terbaikmu. Namun sahabat, tidakkah kau berangan bagaimana apabila suatu saat aku tiada? Ragaku tinggal ingatan bagimu, genggamanku tak mampu lagi berada disimu yang mungkin lengah dan hampir terpeleset saat berjalan, langkahku lenyap dari sisimu.
Aku khawatir, sungguh-sungguh khawatir jika itu benar terjadi, meski saat ini kau terbiasa dengan kesendirian dan kesepian. atau justru sudah tak membutuhkanku lagi. aku tetap tak ingin membiarkanmu sepi ,karena itu sangat menyakitkan. Namun aku lebih tidak ingin kau menjadi orang yang kehilangan.
untuk itulah, kenapa ku sangat ingin membuang jauh kekhawatiran. ku katakan pdamu, kita sahabat mati sampai syurga. membuatku tenang.
semoga kau juga.
ohya, ku sempatkan disela surat ini, membuat bait sajak sederhana. nikmatilah :
JARAK YANG ABSTRAK
sejenak merenggang perlahan,dalam kesementaraan
Mengoyak sebuah jarak kenistaan dan keniscayaan
Musikmu mulai berubah- kawan.
Temen baru yang kau temukan,baikkah?
tidak denganku. tidak sepertimu.
sekarang- Seakan kita tidak pernah berteman,ya?
kau begitu jauh- Kita terpisah secara tiba-tiba.
kejamnya waktu. kita berdua tidak ada yang bersalah,kan?
Semuanya tidak Berubah,kan?
tak harus – tak akan berakhir,kan?
jarakmu,bukan jarakku.
Aku disini, diindonesia ini. berdiri sendiri saja. sahabat yang lain, bukan karena tak berarti. bukan pula karena kurangnya kenangan. itulah kenapa kau tak terganti dan berbeda. bersahabat denganmu, sampai saat ini tidak ku temukan alasan. ku Menguatkan ingatan kembali untuk tetap menjaga titian kisah kita yang mulai terlihat samar . menyederhanakan hati,mencoba memulihkan diri dari peran sandiwara dibalik kepura-puraan senyumku. setelah sadar, bahwa kau telah melaju kian berpendar. jauh berpendar , dan hampir memudar. pertanyaanmu ”apa kabarmu yang sebenarnya, sahabat?” namun tetap kau simpan dan selalu kau simpan. betapa setibamu begitu kuhitung dalam kerinduan utama. Siapa sanggup melangkah sendiri tanpa kawan seperjuangan. Sambil memapak janji dan pergumulan hatimu padaku yang berujar untuk tetap selalu bersama berjuang dalam satu ruang-satu waktu. sedemikian hingga aku gagal, kau menguatkan selalu. tapi aku tetap selalu bersedih,hingga sampai detik ini.
lagi-lagi aku sembunyi di balik atas nama persahabat tempo lalu , Berjajar seraut wajah-wajah waktumasa mahasiswa silam – masih kekanakan sekali, berdebat menjunjung nilai ,bukan persahabatan. ternyata waktu ada batasnya. Ketika kita terus saling berdampingan,hingga berjarak sedemikian jauh dan abstraknya.” apapun yang terjadi kedepan ,sepanjang itu untuk meniti banyak tujuan dan impian. kita akan tetap bersahabat ” itu janji kita. semoga mengingatkan.
Peran penting dirimu sebagai sahabat sejati, tak bisa dilambangkan oleh penghargaan kata-kata.
anggap saja tulisan ini sebagai bagian latihanku menulis, kau tau kan? bahkan kau mengatakannya. aku penulis. jadi jangan terlalu di masukkan dalam perasaan.
aku hanya suka menulis. tapi aku adalah penulis yang menuliskan sejarah-sejarah terpenting yang ku anggap berbeda dan penting.
aku sudah mengantuk, segera ingin tertidur. bermimpi dan terbangun kembali. dan memulai hari yang baru..
selamat berjuang.
22 Kamis Okt 2015
Posted Sajak dan Puisi
in21 Rabu Okt 2015
Posted Sajak dan Puisi
indi Kutip dari tweet dan update status facebook admin 🙂
Kelak, mungkin “rindu” akan dirasakan oleh robot-robot. Mereka memandu perasaan manusia yang kesepian dan terasing.
Tentang mimpi selembar daun :
“Adakah yang masih butuh aku?” , kata selembar daun sebelum menyentuh tanah. Angin gemetar mendengarnya. Langit murung tiba-tiba.
Dan (tangan) itu membakarnya sebelum tandas dari tangkai. Asap mengepul.
aku ingin menjadi sesuatu yang penuh dan tidak pernah cukup dalam hidupmu. Sesuatu yang selalu kau temukan dan menghilang dari matamu
Adalah yang lebih gelap , merekonsiliasi kedalaman bathin yang padam dan menyala. (Setia) pada kesementaraan yang tak tunggal dn tinggal.
Berharap ada kekuatan yang bersembunyi.
Tanpa sengaja kau temukan menyatu dalam kita.
Kelak (juga) akan paham ,diantara sekian banyak manusia dan kebahagiaan ada saja yang tak sepakat.
Saat itulah, kemisterian akn lahir dn nampak nyata senyata nyatanya.
Didunia ini,( alangkah) banyak orang2 mengatakan apa yang tidak bisa kau lakukan. Maka,lakukanlah..
Kau dan mungkin aku akan sama-sama dipahamkan,
hanya untuk bersedih kita tak pernah belajar–diajarkan sesiapa,kan?
(Kelak) kita akan mulai menghitung jumlah kesedihan
Dan air mata yang lupa kita seka dan keringkan.
disanalah kau bangga, kan Bu?
Malam yng penuh harap. Rabb, dewasakan hati dan jiwa kami. Jadikan kami pemuda yang lengkap : imannya dan ilmunya,mudah mengikhlaskan dan setia pada orang terkasih. Juga *keren*kan selalu sikap dan sifat kami. tentang semua perencanaan, kabulkan sesuai dgn indahnya takdirMU. Rabb , kami sangat memohon..
(Amin)
(mungkin entah) , kepura puraan senyum pasi membebaskan setiap yang terpisah dan kebahagiaan menjadi keterpaksaan yang mendesak
18 Minggu Okt 2015
Posted Sajak dan Puisi
inMengalah itu keadaan saat kamu mampu, tapi kamu merasa bahwa kemenangan oranglain lebih penting dari kemenanganmu.
Detik detik menjelang orang mulai masuk dalam dirinya , dan tak mau diganggu. Lagi pula kepada mana waktu dihabiskan selain kebahagiaan yang penuh.
butuh banyak orang. sebab kebahagiaan ini terlalu banyak untuk ku habiskan sendri.
oleh karena air mata hanya bahasa kesedihan –
bukan untuk menghilangkan. disitulah (lelaki) beralasan enggan menangis,mungkin.
Tentang siapa yang kau bahagiakan,itu aku.
alamat fb : https://www.facebook.com/mmansyur.vdx
17 Sabtu Okt 2015
Posted Sajak dan Puisi, seni, Tak Berkategori
in17 Sabtu Okt 2015
Posted Love Story, Tak Berkategori
in
kita sering berbeda. tentang pendapat, pandangan, apalagi kesukaan. tentang sikap kita yang kadang kekanak-kanakan,maafkanlah. cukup kita nikmati sebagai bagian dari perjalanan cinta.
sayang, taukah ? tentang keegoisan aku. atau mungkin kamu. sebenernya semuanya bentuk dari cinta kita. hanya saja kita tidak ingin lebih terlihat saling mengalah. egois? emang.
saat ini, kita hanya tidak bisa saling melihat mata, saling berpegang tangan dan saling menepuk bahu. itu semua penyebab kehampaan hubungan ini,ya.
tapi percayalah kita akan melewati semuanya. aku yakin kamu orang yang tak mudah tumbang dengan perasaan. perasaan yang dilanda rindu dan kesepian. kita saling menguatkan,sayang.
bantu aku.bantulah lelakimu ini dengan tidak memandang sesering apa aku tidak memperhatikan dan peka terhadapmu.
percayalah , aku hanya beleum menemukan cara yang tepat agar kamu nyaman,disisiku.
09 Selasa Jun 2015
Posted inspiratif, my journey
in08 Senin Jun 2015
Posted inspiratif, Sajak dan Puisi
inaslamkum, gan..
kali ini gua gak mostingin hasil karya gua. ceritanya gua lagi baca-baca file dilaptop temen, nah nemu tulisan ini dah. menurut gua GOOD banget nih tulisan, teguran keras buat kite-kite para akhi(saudara laki-laki 😀 , red ). namun sebelum baca, buat pencipta nih puisi mohon izin dah, semoga jadi amal. yaudah yuk simak bareng 🙂
Akhi,kamu tampan sekali…
Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.
Akhi,kamu tampan sekali…
Tapi tampan fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.
Akhi,kamu tampan sekali…
Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai akhi. Mungkin malah sebaliknya, wajah tampan itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.
Akhi,kamu tampan sekali…
Ketampanan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang tampannya rupa. Dimana harganya jika ketampanan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?
Akhi,kamu tampan sekali…
Alangkah indah jika ketampanan fisik itu dipadu dengan ketampanan hatimu. Apalah arti tampan rupawan bila tak memiliki keimanan. Tampankan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.
Akhi,kamu tampan sekali…
Maka tampillah tampan di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan ketampanan pada manusia yang bukan muhrimmu
Tampillah tampan di hadapan istrimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.
Tampillah tampan, tampan iman, tampan batin, tampan hati, karena itu lebih abadi.
_________________________________________
ya begitulah….
salam tampan 🙂
08 Senin Jun 2015
Posted Love Story, Sajak dan Puisi
inTag