Tag
Selamat pagi sayang, sudah dipastikan kau bangun kesiangan. Ku yakin kau kelelahan menemaniku seharian kemarin. Ku menulis tulisan ini 2 jam sebelum memanjatkan doa kita di waktu subuh.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat kita. Obat dikala rindu.
Kemarin adalah hari mengakhiri menghilangnya kita. Ku lebih suka menyebutnya akhir dari jomblo jarak jauh . Meski pertemuan kemren hanya sementara dan akan berakhir setalah 24 jam. Ah, namun Sebelumnya ku ucapkan terima kasih kehadiranmu. Sekian lama mengeluh rindu, kau akhirnya luluh untuk mengsihiku .sekali lagi, Walau hanya sehari.
Sisa-sisa lelah perjalanan kita kemrin sangat amat masih terasa. Tapi percayalah, ini adalah lelah yang paling aku suka . Menuruni lembah, menyusuri pinggiran sungai, menghitung siulan burung liar, bukankah itu menyenangkan ?
Kau ingat makan siang kita yang mesra itu? Makan siang pertama kita selama hampir 2 tahun kita berhubungan . Wow,2 tahun. Amat spesial sekali bukan ? Namun sayang, kau tak selahap yg ku harapkan menyantapnya. Tapi justru karena itu kau membuatnya makin mesra. Kalimat – kalimat penuh cinta tak hentinya ku berikan padamu, kekhawatiranku akan kondisi kesehatanmu. Sayang, tetaplah sehat. Jangan sakit.
Waktu itu kita bicara banyak hal . Memang, tak semua hal harus
dibicarakan, seperti tak semua hal harus disimpan. Tapi bagiku, bukan seberapa banyak cerita apa yang kita bicarakan. Tapi seberapa lama aku bisa mendengar suaramu disisiku. Juga Ternyata, melihatmu teramat sangat membahagiakan. Mungkin Itu sebab kenapa jauh darimu sangat menyakitkan. Sangat sangat menyakitkan
kemarin, Jarum jam entah kenapa berdetak seribu kali lebih cepat dari biasanya. Sudah
jam tiga sore dan beberapa kejap lagi kita harus berpisah. Untuk setahun kemudian.
Bukankah itu sangat menyedihkan ? Kita tinggal dan lahir dikota yang sama. Kenapa harus memaksakan hidup seperti ini. Apa aku terlalu egois jika menahanmu untuk tetap tinggal bersamaku saja disini. Kita jalani apapun kondisinya. Yang penting bersama. Tapi ternyata tidak bisa. Tidak apa – apa..
Ah, aku memang cengeng. Kau hanya sementara disana bukan? Jadilah dosen yang budiman. Ajarkan ke para mahasiswamu untuk kuat menjalani hidup. Untuk selalu mencintai orang-orang terkasih. Yang mencintai tanpa pamrih dan lelah. Jika diantara mereka ada yang bertanya alasannya kenapa ? Ceritakanlah sebagaimana aku yang mencintaimu.
Pada akhirnya kau harus pergi. Kumohon jangan bermata sayu padaku. itu
menyakitkan sayang.
Percayalah. Kemesraan seperti kemrin, akan kita buat lagi. Bahkan kita buat lebih membahagiakan .
Sayang, Hidup yang sedang kuperisiapkan.
masih banyak bagiannya yang belum ditemukan. Maukah kau duduk sejenak
untuk bersabar? . Mungkin akan sulit
dan rumit namun aku yakin kita mampu.
Maaf jika aku tergesa-gesa mengantarmu kembali. Aku yakin kau sangat tidak
menyukainya.padahal bisa saja aku memperlambat laju kendaraan lalu
berpura-pura mesinnya rusak. Dan kita bisa lebih berlama lama lagi bersama.
Atau ku biarkan kau tidur sejenak, dan ku pastikan kau mimpi indah. Dengan nyenyak dan lelap. Dan setelah itu membiarkanmu ketinggalan bis. Ah, aku selalu terlihat menyedihkan jika memintamu untuk tetap disisiku. Terima kasih sayang telah menjadi sangat
baik dan dewasa. Jangan lupa selalu doa kita, segera menjadi nyata dan indah.amin
–moment di wira garden, bandar lampung.–
03 juni 2016